Sayangnya, margin pendapatan tak mampu dijaga positif menyusul peningkatan aneka beban pokok. Porsi terbesar datang dari biaya bahan bakar dan perbaikan-pemeliharaan, sehingga menambah total beban usaha senilai Rp7,32 triliun.
Secara operasional CMPP mengalami rugi Rp702,61 miliar. Setelah ditambah beban keuangan dan pajak, maka perusahaan mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp1,08 triliun.
Mengintip balance sheet CMPP akhir Desember 2023, tersaji defisiensi modal senilai Rp7,9 triliun, di mana nilai kewajiban utang atau liabilitas lebih tinggi dari aset yang dimiliki. Liabilitas CMPP mencapai Rp14,01 triliun, naik 15,16% yoy, sementara aset sebesar Rp6,11 triliun, tumbuh 14,17%.
Hingga akhir 2023, kas perusahaan tersisa Rp56,25 miliar, naik hampir dua kali lipat dari awal tahun akibat pertumbuhan kas atas aktivitas operasional.
(DES)