“Itu adalah sumber pendapatan yang insha Allah menyumbang secara material, kami mengoptimalkan pada iklan,” ujar Hari.
Adapun, layanan tersebut ditargetkan dapat diluncurkan pada pertengahan tahun 2024 mendatang. Hari mengatakan, layanan ini akan menjadi yang terbesar di Asia.
Pada layanan ini, lanjut Hari, akan ada monetisasi inventori iklan pada MNC Vision. Selain itu, layanan ini juga memperkenalkan audience measurement yang dikombinasikan dengan data yang diperkaya untuk targeted advertisement.
Di samping itu, perseroan saat ini tengah fokus mengembangkan jaringan televisi kabel yang dioperasikan oleh operator kabel lokal atau local cable operator (LCO). Hari menambahkan, perseroan juga sedang mengembangkan jaringan LCO dari coaxial menjadi Fiber To The Home (FTTH).
Perihal kinerja, hingga Juni 2023 perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp443,82 miliar, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp585,18 miliar. Kemudian, EBITDA perseroan sepanjang semester pertama tahun ini tercatat sebesar Rp93,95 miliar.
(DES)