Clara menyebut, kinerja SIDO pada semester II-2024 akan tetap kuat ditopang penjualan yang diprediksi meningkat akibat musim hujan efek dari La Nina.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan CAGR mencapai 14 persen pada laba bersih SIDO dalam lima tahun ke depan, disokong oleh volume penjualan yang lebih tinggi dan normalisasi biaya, yang akhirnya mendongkrak margin," katanya.
Untuk tahun ini, Clara memprediksi penjualan SIDO bisa menyentuh Rp1,1 triliun dan Rp1,3 triliun pada 2025. Dia memasang target harga SIDO Rp880 dengan potensi kenaikan (upside) 19,7 persen dari posisi harga saat ini Rp735 per saham.
(Rahmat Fiansyah)