IDXChannel - Miliarder asal Prancis, Bernard Arnault memutuskan untuk menjual seluruh sisa sahamnya dari jaringan supermarket Carrefour. Dimana, penjualan saham ini sekaligus menandai keluarnya Arnault setelah 14 tahun berinvestasi di perusahaan ritel terbesar di kota mode tersebut.
Melansir program Power Breakfast IDX Channel, Senin (6/9/2021), seperti diketahui, perusahaan induk Arnault, Financière Agache, akan menjual sebanyak 5,5% sahamnya di Carrefour dengan harga USD19 per saham. Nantinya, pria berusia 72 tahun ini akan mendapatkan uang tunai sebesar USD850 juta sebelum pajak dari penjualan.
Meski demikian, investasi Arnault di Carrefour bukanlah investasi yang menguntungkan. Dimana sejak Maret 2007 hingga Januari 2017, saham perusahaan tercatat turun hampir 60%, bahkan hingga saat ini saham Carrefour telah turun lebih dari 26 persen akibat dampak pandemi Covid-19.
“Agache sudah mendukung Grup Carrefour selama 14 tahun terakhir. Sejak saya menjabat, saya mendapat kepercayaan dan dukungan tak terhingga dari Bernard Arnault di setiap tahapan transformasi grup. Saya sangat berterima kasih padanya," ungkap ketua grup dan CEO Carrefour, Alexandre Bompard, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters, Senin (6/9/2021).
Adapun, penjualan saham di Carrefour kali ini sekaligus menandai kerugian investasi langka bagi Arnault yang memiliki kekayaan bersih dengan peningkatan 6 kali lipat sejak 2012 senilai USD29 miliar.
Sebagian besar pertumbuhan kekayaan dramatis tersebut terjadi sejak awal pandemi berkat melonjaknya saham konglomerat LVMH. Dimana, Bernard Arnault telah membeli saham raksasa ritel tersebut sejak tahun 2007 dan merupakan satu dari tiga pemegang saham besar lain yaitu dari keluarga Moulin dan pengusaha Brazil Abilio dos Santos Diniz. (FIRDA/NDA)