Dengan demikian, rugi bersih tahun berjalan perseroan membengkak 9,46% dari sebelumnya Rp1,68 miliar, menjadi Rp1,84 miliar. Hal itu membuat rugi per saham dasar perseroan bertambah dari sebelumnya minus Rp3,36 menjadi minus Rp3,68.
Per 31 Desember 2021, jumlah aset perseroan merosot -5,46% menjadi Rp69,13 miliar, dibandingkan total aset akhir 2020 sebesar Rp73,13 miliar. Liabilitas berkurang dari sebelumnya Rp9,17 miliar menjadi Rp6,89 miliar, sedangkan ekuitas terpangkas menjadi Rp62,23 miliar menjadi Rp63,95 miliar.
Adapun dana kas dan bank yang digenggam perseroan akhir 2021 adalah sebanyak Rp331,14 juta, lebih tinggi dari posisi akhir 2020 sebesar Rp153,72 juta.
(NDA)