sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Konflik Timur Tengah Berpotensi Dorong Harga Emas dan Dolar AS

Market news editor Febrina Ratna
09/10/2023 07:00 WIB
Konflik Timur Tengah yang sedang memanas kemungkinan akan mendorong perpindahan dana ke aset-aset safe haven.
Konflik Timur Tengah Berpotensi Dorong Harga Emas dan Dolar AS. (Foto: MNC Media)
Konflik Timur Tengah Berpotensi Dorong Harga Emas dan Dolar AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKonflik Timur Tengah yang sedang memanas kemungkinan akan mendorong perpindahan dana ke aset-aset safe haven. Sebab, investor mengamati dengan cermat peristiwa-peristiwa di Timur Tengah untuk mengukur risiko geopolitik terhadap pasar.

Orang-orang bersenjata dari kelompok Palestina Hamas memasuki Israel dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Sabtu (7/10/2023). Negara-negara Barat, dipimpin oleh Amerika Serikat, mengecam serangan tersebut dan berjanji memberikan dukungan kepada Israel.

Analis memproyeksi meningkatnya risiko geopolitik mendorong pembelian aset-aset seperti emas dan dolar AS, serta berpotensi meningkatkan permintaan surat utang AS, yang telah dijual secara agresif

"Ini adalah contoh bagus mengapa masyarakat membutuhkan emas dalam portofolio mereka. Ini adalah lindung nilai yang sempurna terhadap gejolak internasional," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, yang memperkirakan dolar juga akan mendapat keuntungan, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (8/10/2023).

“Setiap kali terjadi gejolak internasional, dolar menguat,” tambahnya.

Pasar telah bereaksi dalam beberapa pekan terakhir terhadap ekspektasi bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil obligasi melonjak, sementara dolar AS terus menguat. Adapun, saham-saham mengalami penurunan tajam pada kuartal ketiga namun stabil pada minggu lalu.

“Apakah ini merupakan momen pasar yang besar atau tidak, tergantung pada berapa lama hal ini berlangsung dan apakah pihak lain ikut terseret ke dalam konflik tersebut,” kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management, mengenai situasi di Israel.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement