Andhika menuturkan, dengan kekuatan merek dari perseroan membuat produk SMSM dipercaya APM untuk memasok komponen Original Equipment Manufacturing (OEM), namun saat ini 90 persen pendapatan perseroan berasal dari sektor aftermarket (replacement equipment market).
"Dengan keunikan posisi produk pada market domestik membuat produk perseroan memiliki harga yang lebih murah 20-30 persen dari produk OEM, namun kualitas yang ditawarkan dapat dikatakan di atas merek lokal lainnya hingga China. Market share dari produk filter perseroan sekira 35 persen di pasar domestik," kata dia.
Andhika menilai outlook positif untuk industri komponen otomotif di tengah pelemahan penjualan otomotif global
karena karena pendapatan perseroan sekira 90 persen berasal dari pasar aftermarket.
"Selain hal tersebut, kami mengekspektasikan pertumbuhan perseroan didasari oleh pendapatan SMSM didominasi oleh pasar ekspor (semester I-2024: 59,5 persen). Juga fokus ke depannya pada Heavy Industry dan Commercial Vehicle, serta industri lainnya yang memiliki margin lebih baik dibanding sektor otomotif, khususnya passanger automotive," ujar Andhika.
"SMSM memiliki posisi yang unik di market komponen otomotif, dan memiliki neraca yang solid dengan mencatatkan net cash,
serta konsisten 19 tahun membayarkan dividen,: katanya.
Namun, Andhika mengaku, yang perlu diperhatikan investor adalah terkait kenaikan harga bahan baku perseroan.
"Saat ini, valuasi SMSM diperdagangkan discount to avg peers di P/E: 12,6 kali (avg peers: 14,4 persen)," kata dia.
(Fiki Ariyanti)