Perseroan fokus memacu penjualan lahan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) - Java Integrated Industrial and Ports Estate atau JIIPE. Haryanto menyebut perseroan menarget penjualan lahan sebanyak 130 hektar.
“Dengan banyaknya pabrik besar yang akan dioperasikan pada tahun fiskal 2024, pendapatan utilitas dan pelabuhan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan,” paparnya.
Dari sisi neraca, total aset AKRA naik tipis menjadi Rp30,4 triliun. Ini sejalan dengan peningkatan modal bersih atau ekuitas menjadi Rp14,72 triliun, sedangkan utang atau liabilitas melandai menjadi Rp15,69 triliun. Sementara Kas yang digenggam akhir Maret menembus Rp6,64 triliun.
“Kami tetap yakin akan mampu mencapai pertumbuhan laba neto sesuai guidance sebesar 12- 15% di tahun 2024,” tandas Haryanto.
(DES)