IDXChannel - Harga minyak sawit mentah/ crude palm oil (CPO) Malaysia menguat pada perdagangan Kamis siang (13/10/2022).
Penguatan ini merupakan kedua sesi berturut-turut, yang dipicu oleh nilai ringgit yang lebih murah, ditambah kenaikan dari harga minyak nabati sejenis.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 11:46 WIB menunjukkan harga CPO kontrak Desember tumbuh 0,32% di MYR3.748 per ton, sedangkan untuk harga spot naik 0,76% di level MYR3.550 per ton.
Technical Analyst Reuters, Wang Tao memprediksi harga CPO dapat kembali menyusut ke area supportnya di MYR3.652 per ton.
"Apabila tembus, maka bisa membuka jalan ke MYR3.570 per ton," kata Wang Tao, dilansir Reuters, Kamis (13/10/2022).
Kenaikan siang ini merupakan respons pasar berjangka atas ringgit yang lemah terhadap sejumlah mata uang lainnya. Saat nilai mata uang Negeri Jiran lebih rendah, maka dapat membuat harga CPO menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Hal tersebut sejalan dengan kondisi harga minyak nabati sejenis yang cenderung lebih mahal jika dibandingkan dengan harga minyak sawit.
Menilik harga minyak kedelai di Bursa Dalian China, terpantau ikut naik 1,4%, sedangkan minyak CPO mereka juga tumbuh 0,8%. Adapun minyak kedelai di Chicago Board of Trade justru merosot 0,3%.
Head of South Asia LMC International, Julian McGill memproyeksikan harga CPO Malaysia dapat terus merosot hingga MYR3.200 per ton pada kuartal pertama 2023.
"Namun tetap di bawah MYR3.500 per ton hingga paruh kedua tahun depan karena stok meningkat," terangnya.
(DES)