IDXChannel - Prospek harga minyak sawit mentah (CPO) pada 2026 diperkirakan tetap berada di level tinggi seiring pasokan global yang ketat dan produktivitas perkebunan yang stagnan.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menyebut, pasar CPO memasuki fase pertumbuhan produksi yang melambat, baik di Indonesia maupun Malaysia, sehingga memicu potensi penguatan harga hingga 4.800 ringgit per ton.
"Dengan suplai yang relatif terbatas dan permintaan yang relatif solid, kami memperkirakan harga CPO diperkirakan akan bergerak di 4200-4800 ringgi per MT pada 2026," ujarnya dalam Sector Update, dikutip Kamis (11/12/2025).
Adapun produksi global diproyeksikan tidak banyak berubah pada 2026 karena dua produsen terbesar masih menghadapi masalah struktural, yakni profil tanaman yang menua serta program peremajaan yang berjalan lambat.
Data mencatat, Indonesia sebagai penghasil utama CPO, mencatatkan produksi sekitar 44 juta ton pada 2024. Angka ini turun 9,3 persen akibat dampak kekeringan El Nino.