sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kurs Rupiah Melemah ke Rp16.653, Tertekan Sentimen The Fed

Market news editor Anggie Ariesta
04/12/2025 16:15 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/12/2025) petang.
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/12/2025) petang. (Foto: iNews Media Group)
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/12/2025) petang. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (4/12/2025) petang. Mata uang Garuda turun 25 poin atau sekitar 0,15 persen ke level Rp16.653 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, salah satu sentimen pelemahan rupiah adalah datang dari faktor eksternal yaitu data AS mendukung spekulasi pelonggaran The Fed.

“Penurunan ini terjadi meskipun pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin hampir 90 persen pada pertemuan The Fed 9-10 Desember, menurut perangkat CME FedWatch,” katanya dalam riset.

Dari sisi data ekonomi, jumlah tenaga kerja swasta di AS turun 32.000 pada November berdasarkan laporan ketenagakerjaan ADP. Angka itu berbalik dari revisi kenaikan 47.000 pekerjaan pada Oktober dan jauh di bawah ekspektasi pasar. Indeks jasa Institute for Supply Management (ISM) juga mencatat ekspansi moderat, tetapi data komponennya menunjukkan penurunan aktivitas.

Pelaku pasar kini menantikan rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) untuk mengukur peluang penurunan suku bunga lebih lanjut. Data tersebut menjadi tolok ukur inflasi pilihan The Fed dan dijadwalkan rilis Jumat waktu setempat.

Ketidakpastian bertambah setelah laporan media menyebut pemerintahan Trump membatalkan wawancara dengan sejumlah kandidat pengganti Jerome Powell. Situasi itu memunculkan spekulasi bahwa Kevin Hassett berpotensi menjadi Ketua The Fed berikutnya, yang dinilai akan membawa arah kebijakan lebih dovish.

Dari sisi geopolitik, Ukraina kembali menyerang pipa minyak Druzhba di wilayah Tambov, Rusia tengah. Serangan tersebut merupakan yang kelima terhadap infrastruktur minyak yang memasok Hungaria dan Slovakia. Di sisi lain, upaya perundingan damai antara AS dan Kremlin belum menghasilkan terobosan berarti.

Dari sentimen domestik, para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5 persen hingga 5,1 persen pada 2025. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 5,2 persen pada 2026, namun masih lebih rendah dari target dalam Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 2025 sebesar 5,2 persen.

Realisasi belanja pemerintah juga dinilai perlu dipercepat. Untuk mencapai outlook belanja fiskal APBN, pemerintah harus merealisasikan belanja sekitar Rp934 triliun dalam dua bulan terakhir 2025. Akselerasi belanja diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025 yang diproyeksikan mencapai 5,08 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen.

Sejumlah indikator awal menunjukkan perbaikan aktivitas ekonomi, seperti Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang naik ke 53,3 dan indeks keyakinan konsumen yang berada di level tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Berdasarkan perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak fluktuatif pada perdagangan berikutnya dan kemungkinan ditutup melemah di rentang Rp16.650-Rp16.690 per dolar AS.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement