sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Emiten Raja Sinetron (RAAM) Positif, Cetak Rp102,98 Miliar di 2023

Market news editor Fiki Ariyanti
31/03/2024 07:01 WIB
PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) membukukan pertumbuhan tiga digit, yakni sebesar Rp102,98 miliar pada 2023.
Laba Emiten Raja Sinetron (RAAM) Positif, Cetak Rp102,98 Miliar di 2023 (Foto MNC Media)
Laba Emiten Raja Sinetron (RAAM) Positif, Cetak Rp102,98 Miliar di 2023 (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten rumah produksi milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) membukukan pertumbuhan tiga digit, yakni sebesar Rp102,98 miliar pada 2023. Realisasi ini naik 17,97 persen dari capaian periode 2022 yang sebesar Rp87,30 miliar.

Raihan bottom line tersebut sejalan dengan pendapatan perseroan yang meningkat 24,05 persen secara year on year (yoy). Pada tahun lalu, perseroan mencetak pendapatan Rp399,27 miliar.

"Performa perseroan telah melebihi target," kata Corporate Secretary Tripar Multivision Plus, Sugiri dalam keterangan resminya di Keterbukaan Informasi BEI, Minggu (31/3/2024).

Pertumbuhan ini, sambungnya, dikontribusi oleh film “Di Ambang Kematian” sebagai salah satu kontributor terbesar dengan penonton terbanyak pada 2023, yakni mencapai lebih dari tiga juta penonton sejak dirilis pada kuartal IV-2023. 

"Hal ini memicu pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada segmen film, sebesar 133,12 persen QoQ dari Rp50 miliar menjadi Rp138,03 miliar," jelas Sugiri.

Perseroan juga memiliki library hour yang besar untuk segmen sinetron, selain film dan biskop. Segmen Sinetron juga menjadi salah satu kontributor pemasukan terbesar perseroan sebesar ,52 miliar atau tumbuh 13,19 persen YoY.

Produksi 15 Film dan Tambah Bioskop di 2024

Dijelaskan Sugiri, perseroan mengawali 2024 dengan capaian positif. Di mana film “Kereta Berdarah” sudah tembus satu juta
penonton. 

"Tahun ini, perseroan berencana memproduksi kurang lebih 12-15 film dan beberapa judul web series baru yang ada dalam pipeline," ujarnya.

Perseroan juga akan berekspansi dengan menambah jaringan bioskop Platinum Cineplex yang hingga saat ini sudah memiliki 13 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. 

"Hal ini membuat RAAM ditargetkan untuk mencapai pertumbuhan double digits pada akhir 2024," kata Sugiri. 

Di samping itu, perkembangan teknologi telah membawa transformasi besar pada industri hiburan film, baik dari segi produksi, distribusi, hingga cara penonton menikmati film salah satunya dengan platform OTT (over the top). 

"RAAM melihat peluang tersebut dengan bekerja sama dengan beberapa platform besar, seperti Netflix, Disney, dan Viu dan bahkan membuat platform OTT sendiri DMS+ yang digadang-gadang menjadi Cinematic Universe horor pertama di Indonesia," terangnya.

"Ke depan, dengan platform digital potensi film lokal Indonesia untuk dinikmati penonton internasional akan sangat terbuka lebar," pungkas Sugiri.

Sekadar informasi, saham RAAM merosot 2,89 persen ke level 470 pada penutupan perdagangan Jumat (28/3). Saham emiten perfilman itu sudah tertekan 4,86 persen dalam sepekan ini dan melorot 18,26 persen sepanjang 2024 atau year to date (ytd).

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement