"MYOR tetap memiliki fundamental yang solid, dengan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui inovasi produk dan ekspansi distribusi," tutur dia.
Sepanjang 2024, MYOR mencatatkan laba bersih Rp3 triliun, turun 6,1 persen secara tahunan (YoY). Namun, kinerja pada kuartal IV-2024 menunjukkan perbaikan dengan laba bersih mencapai Rp985 miliar, naik 230 persen secara kuartalan (QoQ).
Perbaikan kinerja di kuartal akhir tersebut didorong oleh strategi penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) yang berhasil mengompensasi kenaikan harga bahan baku.
Profitabilitas di kuartal IV-2024 disebut meningkat seiring dengan kenaikan ASP, meski secara keseluruhan tahun masih tertekan oleh tingginya harga bahan baku.
Ervina menilai saham MYOR saat ini diperdagangkan pada valuasi 13,2 kali price-to-earnings (PE), disebut lebih rendah dibandingkan rata-rata historis lima tahunnya.