IDXChannel - Cikarang Listrindo Tbk (POWR) mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun 2022. Berdasarkan laporan keuangan, laba perseroan tercatat turun USD72,53 juta atau Rp1,10 triliun, susut 19,79% dari tahun 2021 yang sebesar USD90,43 juta.
Meski demikian, penjualan bersih perseroan mengalami naik menjadi USD550,45 juta atau Rp8,38 triliun, naik 6,91% dari sebelumnya USD514,85 juta.
Penjualan kepada pelanggan industri tercatat sebesar USD476,93 juta atau Rp7,26 triliun, serta penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebesar USD73,52 juta atau Rp1,11 triliun.
Mayoritas beban perseroan turut mengalami kenaikan dengan beban bahan bakar sebesar USD26,46 juta atau Rp3,98 triliun, beban penyusutan sebesar USD56,54 juta atau Rp861,49 miliar, dan beban pegawai sebesar USD50,65 juta atau Rp771,71 miliar.
Kemudian, beban perbaikan dan pemeliharaan tercatat sebesar USD15,56 juta atau Rp237,20 miliar, serta beban usaha lainnya tercatat sebesar USD14,93 juta atau Rp227,58 miliar.
Sementara itu, hingga akhir Desember 2022, total nilai aset POWR tercatat sebesar USD1,36 miliar, tumbuh dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar USD1,35 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD661,85 juta dan ekuitas sebesar USD699,76 juta.
Sebagai informasi, hingga Desember 2022, jumlah pelanggan perseroan telah mencapai 2.595 pelanggan, 72% di antaranya merupakan pelanggan perseroan selama lebih dari 10 tahun. Pelanggan POWR berasal dari beragam industri seperti otomotif, elektronik, plastik, makanan, consumer goods, tekstil, industri berat, dan data center.
Di samping itu, perseroan juga menjalin kerja sama dengan PT PLN sejak 1996 lalu. Adapun, perseroan memiliki Power Purchase Agreements (PPA) dengan basis take or pay untuk daya listrik sebesar 150 megawatt yang berlaku hingga Juni 2031.
(SLF)