Dari sisi produksi, sepanjang 2023 lalu, perseroan mencatatkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti sebanyak 1,18 juta ton, sama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara produksi CPO turun 4% dari tahun 2022 lalu menjadi 294 ribu ton.
Presiden Direktur LSIP, Benny Tjoeng, menyampaikan industri agribisnis menghadapi berbagai tantangan pada 2023, terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas. Meski demikian, perseroan tetap berfokus untuk memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, dan meningkatkan produktivitas.
“Serta memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting serta menjalankan praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,” kata Benny dalam keterangan resminya, dikutip Senin (4/3/2024).
Per Desember 2023, total nilai aset LSIP tercatat sebesar Rp12,51 triliun, naik tipis 0,78% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp12,41 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,16 triliun dan ekuitas sebesar Rp11,34 triliun.
(FRI)