Sedangkan sisa laba bersih perseroan sebesar Rp735,43 juta dipakai sebagai tambahan modal kerja.
Namun demikian, besaran dividen per saham belum ditetapkan. KDTN tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp1,81 miliar pada 2024. Angka itu anjlok dibandingkan realisasi tahun sebelumnya dengan laba Rp3,37 miliar.
Sementara pendapatan bersih perseroan tumbuh tipis dari Rp31,15 miliar pada 2023 menjadi Rp31,87 miliar. Sedangkan beban langsung membengkak jadi Rp18 miliar.
Pendapatan dari sewa kamar naik menjadi Rp25,27 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp24,49 miliar. Pendapatan dari makanan dan minuman susut dari Rp6,54 miliar menjadi Rp6,48 miliar. Pun dengan pendapatan lain-lain turun menjadi Rp118,92 juta dari sebelumnya Rp124,9 juta.
(Fiki Ariyanti)