Tak hanya itu, WSKT juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp988,15 miliar, atau tumbuh 28,77 persen dari tahun lalu, yang sebesar Rp767,40 miliar. Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek.
Selain itu, WSKT juga berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp17,50 triliun.
Menurut Destiawan, pihaknya pada triwulan IV-2022 bakal fokus pada peningkatan produktifitas operasional, termasuk beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) yang tendernya telah dimenangkan oleh WSKT.
“Kami menargetkan adanya akselerasi progres proyek existing. Namun tidak hanya semata mengejar target pendapatan, Waskita juga tetap berkomitmen menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah dan para pengguna jasa dengan memperhatikan mutu dan waktu pekerjaan sesuai yang tertuang dalam kontrak,” tegas Destiawan. (TSA)