Pratoto menambahkan, kenaikan ekuitas yang signifikan, secara langsung akan memperkuat struktur permodalan Perseroan. Tambahan ekuitas dari pelepasan saham treasury akan membuat rasio hutang terhadap ekuitas (DER) Perseroan berada di bawah 1x turun signifikan dibandingkan posisi akhir tahun 2020 sebesar 1,2x dan posisi semester I 2021 sebesar 2,5x. Selain kondisi leverage yang semakin baik, kondisi likuiditas perseroan juga akan semakin likuid.
“Dalam laporan keuangan perseroan di sembilan bulan 2021 sudah akan terlihat dampak positif pelepasan saham treasury. Di akhir tahun, Rasio DER kami akan turun signifikan hingga dibawah 1x,
faktornya kenaikan ekuitas dari pelepasan saham treasury disertai dengan turunnya hutang, terutama utang kepada prinsipal. Penurunan DER tersebut akan meningkatkan kemampuan leverage kami ke depan terkhusus untuk pendanaan ekspansi kami baik organik maupun un-organik," ucapnya.
Adapun pada 30 September 2021, Perseroan telah melakukan CSPA dengan para pemegang saham PT Oneject Indonesia (Oneject) sebagai bentuk ikatan untuk rencana akuisisi. Perseroan menggunakan hasil penjualan treasury tersebut, sebagai uang muka (down payment) yang diserahkan kepada para pemegang saham Oneject yang juga menjadi pembeli saham treasury Perseroan. (RAMA)