IDXChannel - Penurunan penjualan mobil secara wholesales periode Januari 2024 sebesar 18,4% dibandingkan Desember 2023 dinilai dapat menjadi pemberat bagi sejumlah saham sektor otomotif.
Adapun kontraksi terhadap penjualan pada bulan pertama 2024 salah satunya disebabkan oleh melemahnya penjualan dari hampir seluruh merek.
Tercatat, merek Toyota dan Lexus anjlok 34,7% MoM, Mitsubishi turun 1,5% MoM, Honda melandai 0,1% MoM, Suzuki koreksi 17,1% MoM, dan Wuling jatuh 48,4% MoM.
Investment Analyst Stockbit Michael Owen Kohana mengatakan, penjualan yang relatif lemah ini berpotensi menjadi sentimen negatif terhadap saham otomotif seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
“Ada beberapa faktor penurunan, seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan lemahnya penjualan mobil dipicu oleh diperketatnya leasing approval,” kata Michael dalam risetnya, Jumat (16/2/2024).
Michael menerangkan, calon pembeli mobil juga dinilai cenderung untuk wait and see menunggu kepastian hasil Pemilu 2024. Penurunan juga dipengaruhi oleh euforia calon pembeli mobil yang menunggu peluncuran beberapa beberapa merek mobil listrik baru di Indonesia, seperti BYD dan Vinfast.
“Kita tahun peluncuran resmi dan detail atas penjualan mobil BYD dan Vinfast masih berlangsung di acara IIMS pada 15–25 Februari 2024,” paparnya.
Sebagai informasi, angka penjualan wholesales mobil di Indonesia tercatat sebesar 69,6 ribu unit pada Januari 2024. Jumlah ini turun 18,4% Month-on-Month (MoM).
Hingga Jumat (16/2/2024) pukul 14:15 waktu JATS, sebagian besar saham otomotif berada di zona merah, seperti AUTO turun 0,45% di Rp2.200, DRMA anjlok 1,22% di Rp1.215, dan IMAS jatuh 2,80% di Rp1.390. Sementara ASII tumbuh 0,49% di Rp5.175.
(YNA)