sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lima Investor Berebut Akuisisi KRYA, Ada Green Power (LABA) hingga Perusahaan Hong Kong

Market news editor Desi Angriani
05/07/2025 10:48 WIB
Kelima pihak tersebut berencana mengambil alih 70 persen saham KRYA atau setara dengan 1,16 miliar saham.
Lima Investor Berebut Akuisisi KRYA, Ada Green Power (LABA) hingga Perusahaan Hong Kong (Foto: dok Freepik)
Lima Investor Berebut Akuisisi KRYA, Ada Green Power (LABA) hingga Perusahaan Hong Kong (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) menjadi target akuisisi dari lima investor strategis termasuk PT Green Power Group Tbk (LABA) dan perusahaan asal Hong Kong Rich Step International Ltd (RSIL).

Selain itu, ada calon pemilik baru lainnya yakni PT EVMOTO Teknologi Indonesia, PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Kamis (3/7/2025), kelima pihak tersebut berencana mengambil alih 70 persen saham KRYA atau setara dengan 1,16 miliar saham.

Akuisisi akan dilakukan secara proporsional oleh para pembeli, yang nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali baru.

Rencana transaksi dilakukan dalam dua tahap, masing-masing 133,12 juta saham (8 persen) dan 1,03 miliar saham (62 persen) dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Namun, nilai keseluruhan transaksi belum diumumkan ke publik.

Saat ini, pemegang saham utama KRYA, yakni PT Bangun Karya Artha Lestari, Hok Gwan (Dharmo Budiono), Brigitta Notoatmodjo, dan Pramana Budihardjo tengah dalam tahap negosiasi penjualan saham dengan RSIL.

Sebagai bagian dari proses akuisisi, Brigitta dan Pramana resmi melepas seluruh kepemilikannya pada 3 Juli 2025. Brigitta menjual 133,08 juta saham di harga Rp29 per saham dengan total transaksi senilai Rp3,8 miliar. Sementara Pramana menjual 40 ribu saham dengan nilai transaksi Rp1,16 juta.

Divestasi ini menjadi langkah awal pengambilalihan oleh konsorsium investor asing melalui mekanisme Share Transfer through Free of Payment (FOP).

Kelompok investor tersebut, termasuk Huashang Investment Group dan PT Cahaya Intan Niaga, dikabarkan sedang menyiapkan aksi korporasi lanjutan di dalam tubuh KRYA.

Manajemen Green Power (LABA) menyatakan, akuisisi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perseroan ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

"Dengan sinergi ini, LABA, RSIL, dan KRYA memiliki visi bersama untuk menjadi pemain utama dalam industri EBT di Indonesia," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dirilis Rabu (2/7/2025).

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement