IDXChannel - Sejumlah konglomerat di Indonesia memiliki sejumlah emiten yang melantai di pasar modal Indonesia. Emiten para taipan ini memiliki performa beragam sepanjang tahun ini.
Berikut ini IDX Channel telah merangkum daftar saham taipan yang berkinerja kurang memuaskan sepanjang 2023:
LPPF (Grup Lippo)
Saham taipan grup Lippo PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) merosot sepanjang tahun ini. Emiten ritel ini membukukan penurunan laba bersih di kuartal I tahun ini.
Saham LPPF turun 46,74 persen secara year to date (ytd) hingga 18 Agustus 2023. Laba bersih LPPF per kuartal 2 tahun ini tertekan 25,53 persen secara year on year (yoy).
PEVE (Keluarga Tanoko)
Emiten milik taipan Hermanto Tanoko, PT Penta Valent Tbk (PEVE) menjadi salah satu saham taipan berkinerja terburuk sepanjang tahun ini. Mengutip data RTI Business per 18 Agustus 2023, kinerja PEVE melorot 38,93 persen sepanjang 2023.
Diketahui PEVE belum lama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). PEVE listing pada 24 Januari 2023.
Dalam penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO), PEVE menawarkan sebanyak 353.125.000 (353,12 juta) saham. Setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp20 setiap saham.
Bahkan PEVE sempat mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscribe sebanyak 259,78 kali pada penawaran umum perdana saham.
BNBR (Grup Bakrie)
Emiten Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan penurunan kinerja saham sepanjang 2023. Saham BNBR tertekan 34,62 persen per Jumat (18/8/2023).
BNBR dilaporkan meraup pendapatan bersih sebesar Rp1,96 triliun pada semester I-2023, naik 52,01% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. BNBR juga mencatatkan laba bersih 185,69 persen secara tahunan atau yoy pada kuartal II tahun ini.
ADRO (Keluarga Thohir)
Kinerja saham emiten milik keluarga Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) juga terpantau menurun sepanjang tahun ini. Kinerja ADRO susut 34,03 persen.
Sepanjang semester I-2023, perusahaan ini mencatatkan volume produksi batu bara grup perseroan mencapai 33,41 juta ton atau naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan, volume penjualan sebesar 33,62 juta ton yang juga meningkat 19% dari semester pertama tahun lalu.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Garibaldi Thohir menyatakan, pencapaian perusahaan pada semester I-2023 memposisikan perusahaan untuk mencapai target 2023 maupun pertumbuhan bisnis berkelanjutan di jangka panjang.
Adapun laba bersih ADRO per kuartal II 2023 naik 14,49 persen secara tahunan (yoy).
RANC (Grup Djarum)
Salah satu emiten milik konglomerat grup Djarum PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) juga mengalami penurunan kinerja saham sepanjang 2023. Kinerja RANC tergerus 19,63 persen.
Laba bersih RANC pada kuartal II tahun ini naik 16,61 persen. Perusahaan menargetkan untuk dapat membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 9,8 persen menjadi Rp3,2 triliun hingga tutup tahun nanti.
Direktur Utama Supra Boga Lestari Johartono Susilo menjelaskan bahwa target kenaikan pendapatan pada tahun ini didorong oleh beberapa faktor utama.
Faktor itu, di antaranya kenaikan penjualan dari toko eksisting, sinergi pemasaran dan produk dengan Blibli, serta potensi penjualan dari tiga toko baru yang rencananya akan dibuka pada tahun ini. (RNA)