Beli Cicil Ala LKH
Lo Kheng Hong mengaku membeli saham emiten batu bara tersebut sedikit demi sedikit semenjak sekitar 3 tahun silam.
“Saya membeli [saham ABMM] dengan mencicil dari 2021,” jelas Lo Kheng Hong saat dihubungi IDXChannel.com, 4 April 2024.
Saat ditanya mengenai alasan dirinya terus mengakumulasi saham ABMM, LKH menyebut, hal tersebut karena dia percaya bahwa batu bara masih sangat dibutuhkan di masa depan.
Bahkan, Pak Lo, demikian dia akrab disapa, berharap saham ABMM bisa mengikuti jejak PT United Tractors Tbk (UNTR).
“Harapan saya ke depan, semoga ABMM bisa menjadi seperti UNTR,” ujarnya.
Memori Indah UNTR
Maklum, Lo Kheng Hong memiliki memori indah bersama UNTR, yang notabene merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (ASII).
Singkat kisah, dikutip dari penjelasan di website lukassetiaatmaja.com (30 Mei 2019), LKH sempat membeli UNTR pada 1998 saat Bursa Efek Jakarta (sebelum berubah menjadi Bursa Efek Indonesia [BEI]) rontok (crash) waktu itu.
Pria yang sempat bekerja di sebuah bank tersebut mulanya membeli UNTR di harga Rp250 per saham dengan modal waktu itu Rp1,5 miliar.
Berkat kesabaran dan keyakinan tingginya, LKH berhasil meraup keuntungan hingga 5.900 persen atau Rp90 miliar di UNTR saat dirinya menjual saham tersebut di harga Rp15.000 per saham pada 2004.
UNTR, yang merupakan salah satu pemain utama di sektor pertambangan hingga energi, kini dibanderol di harga Rp22.250 per saham. Kapitalisasi pasar (market cap) UNTR mencapai Rp83,00 triliun, terbesar ke-24 di bursa. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.