IDXChannel - PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (11/10/2023). Sebagai emiten ke-73 yang tercatat pada tahun ini, LOPI menawarkan harga perdana Rp100 per saham.
Berdasarkan prospektus, Rabu (11/10/2023), LOPI melepas 300 juta saham yang beredar, dengan total dana segar yang dihimpun sebesar Rp30 miliar.
LOPI tercatat di Papan Akselerasi, dengan jumlah saham yang dicatatkan mencapai 1,1 miliar lembar saham, sehingga nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp110 miliar.
Bersamaan dengan IPO, LOPI juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak 1,5 juta saham atau sebanyak 0,50% dari saham yang ditawarkan dalam IPO.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta waran seri I atau sebesar 18,75% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap Pemegang Saham (DPS) baru yang namanya tercatat dalam DPS perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.
Setiap pemegang 2 saham baru akan memperoleh 1 waran seri I, yang dapat dikonversi setelah 6 bulan sejak tanggal penerbitan waran seri I di bursa efek, sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun ke-1 pencatatan Waran, yaitu tanggal 9 April 2024.
Masa berlaku Waran Seri I adalah sejak tanggal 9 Oktober 2023 sampai dengan 8 Oktober 2024. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp30 miliar.
Terkait rencana penggunaan dana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 60% rencananya akan digunakan untuk modal kerja operasional, sekitar 9% akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan serta mengintegrasikan sistem operasional Perusahaan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset.
Sekitar 31% akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu yang tidak ada hubungan afiliasi dengan perseroan.
Untuk dana hasil pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja berupa pembayaran vendor jasa transportasi, sewa tongkang, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, biaya parkir inap armada darat, sewa alat pendukung operasional, biaya perjalanan proyek, biaya operasional kesehatan dan keselamatan kerja.
(YNA)