Menurut Hary, IATA telah memasang target produksi batubara meningkat menjadi 7 juta MT di tahun 2023. Target tersebut dengan mengasumsikan pertumbuhan 40 persen dari realisasi 5 juta MT tahun 2022.
“Selamat untuk IATA team, maju terus, gas pol! Saya tegaskan lagi, bahwa membangun IATA ke depan itu, harus bisa melihat kesempatan lain, khususnya di bidang sumber daya mineral dan energi di Indonesia yang sangat luar biasa,” tutur Hary.
Dengan memaksimalkan potensi SDA lain dan dan tidak hanya berpaku pada bisnis batu bara, diyakini Hary merupakan langkah yang tepat dalam membangun IATA ke depan.
“Jadi tidak hanya produksi pada yang yang sudah dikerjakan, tapi juga melihat apa potensi yang Indonesia punya,” pesan hary.
Lebih lanjut, Hary juga menyatakan bahwa hal tersebut juga menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk menyesuaikan bisnis ke depan, yang akan mengarah pada industri energi baru terbarukan (EBT).