IDXChannel – Imbas penerapan lockdown untuk antisipasi virus korona di Malaysia mengakibatkan permintaan terhadap penerbangan dari dan ke seluruh dunia anjlok. Hal tersebut membuat maskapai Mayalsia Airlines terancam bangkrut.
Lockdown Malaysia Berdampak ke Penerbangan
Diungkapkan Chief Financial Officer (CFO) Malaysia Aviation Group (MAG) Boo Hui Yee, para staf Malaysia Airlines dan star penerbangan lainnya memiliki nasib yang tak jauh beda, sebab buruknya wabah virus korona membuat pemerintah memaksa melakukan pembatasan perjalanan di seluruh dunia.
“Permintaan telah anjlok dan penumpang mengganggu pusat kontak global dan akun media sosial kami untuk membatalkan pemesanan, menempatkan kami dalam situasi kritis. Banyak maskapai sekarang beresiko bangkrut dan Malaysia Airlines tidak berbeda,” katanya dikutip Okezone pada Rabu (18/3/2020).
Malaysia Airlines kini sedang mempertimbangkan opsi yang lebih sulit yakni mempertahankan bisnisnya dalam masa kritis untuk membendung kerugian dan menghemat uang, serta mendesak para karyawannya untuk cuti sukarela tanpa dibayar.
Gaji Dipotong 10 Persen
“Pemotongan gaji 10% untuk manajemen sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menurunkan biaya operasional dan mengatasi permintaan yang lebih lemah untuk perjalanan udara karena wabah Covid-19,” ungkap Kepala Eksekutif MAS Kapten Izham Ismail.
Tindakan drastis yang telah diputuskan ini untuk memastikan keberlanjutan arus kas untuk bisnis dan ini termasuk manajemen kapasitas, menghalangi pengeluaran tidak kritis, mencari konsesi vendor, pembekuan pengeluaran diskresioner dan pemotongan biaya di banyak daerah.
“Prioritas utama kami adalah membendung kerugian, menghemat uang, dan mempertahankan bisnis dari ketidakpastian pandemi Covid-19 yang sangat 'berubah," sambung Boo. (*)