Kemudian, dengan menjadi perusahaan terbuka, Rudy menilai hal itu akan membuat perseroan lebih profesional karena dalam menjalankan bisnisnya harus menerapkan tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG).
“Setelah itu semua kami pertimbangkan, baru kami memutuskan untuk maju IPO,” ujar Rudy.
Tahun lalu, Hoffmen Cleanindo menawarkan 520 juta saham atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 260 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 12,50 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam proses persiapan penawaran umum perdana saham, perseroan selalu mendapat pendampingan dari BEI. Hal itu diakuinya, dapat membantu perseroan yang pada saat itu belum mengetahui secara rinci mengenai mekanisme IPO.