IDXChannel - Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) optimistis penjualan di akhir 2023 akan stabil sejalan dengan penjualan di kuartal-kuartal sebelumnya.
Dalam siaran pers Jumat (15/12/2023), memasuki masa normalisasi jika kita bandingkan penjualan cetakan semester dua 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu maka terlihat peningkatan dari segi pendapatan 39% dan kenaikan laba bersih 68% sebesar Rp 64 Milliar.
Hal ini didukung dengan total penjualan
MARK kuartal ketiga 2023 Rp 138 Miliar (QoQ), naik sebesar 21,8% jika dibandingkan kuartal ketiga tahun 2022 sebesar Rp 108 Miliar.
"Artinya hal tersebut menandakan sudah adanya indikasi tren peningkatan penjualan cetakan sarung tangan MARK," ujar Yuriani Trisjoyo Corporate Secretary dalam rilis.
Memasuki 2024, Perseroan optimistis bahwa permintaan cetakan sarung tangan akan meningkat di dorong dari naikanya penjualan terutama di negara Malaysia. Jika kita lihat dari proyeksi perusahaan sarung tangan dunia sudah menunjukan perbaikan dari sisi efisiensi dan kenaikan penjualan.
Ancaman virus akan selalu ada dalam kehidupan saat ini, mengaca pada kasus positif Covid-19, dikutip dari laman Channel News Asia, Senin, 4 Desember 2023, jumlah perkiraan kasus infeksi Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 pada minggu sebelumnya.
Selain Singapura, Malaysia pun mulai menyusul dengan melonjaknya kasus sampai dengan 57,3 % 19 – 25 November 2023 menurut Kementrian Kesehatan Malaysia.
Di Indonesia sendiri, data infeksi emerging Kementrian Kesehatan menunjukan kasus Covid-19 di RI meningkat tajam sejak akhir Oktober 2023, pada periode 1-26 Oktober, jumlah kasus tercatata 230 sementara angkanya melonjak 54% menjadi 255 pada 1 –26 November 2023, kenaikan ini diperkiran sejalan dengan masuknya varian baru Eris atau EG.5 dan EG.2.
Penggunaan alat perlindungan kesehatan menjadi kebiasan baru walaupun sudah memasuki masa endemi kesadaran akan penggunaan alat-alat kesehatan khususnya sarung tangan akan terus dibutuhkan di masyarakat dan dalam industry secara global.
Asumsi kenaikan penjualan cetakan sarung tangan juga selaras dengan pemulihan industry global sarung tangan global berdasarkan riset asosiasi di Malaysia memperkirakan bahwa penjualan sarung tangan telah melewati masa terendahnya di 2023 dan akan mengalami peningkatan secara bertahap di semester kedua 2024 sebesar 7% per kuartal.
"Hal ini tentu menjadi angin segar untuk MARK dengan naiknya produksi sarung tangan akan menambah penjualan cetakan sarung tangan," beber Yuriani.
Di harapkan dengan peningkatan penjualan dan laba bersih pada tahun 2024 maka MARK bisa membagikan dividen interm dengan jumlah yang lebih besar dari tahun ini, berdasarkan data historical angka dividend payout ratio cendurung meningkat dari tahun ke tahun.
Semenjak IPO sampai dengan pembagian dividen tahunan di 2023, MARK telah membagikan total dividen Rp 442 Milliar kepada para investor dan pemegang sahamnya.
Jika dilihat pembagian dividen ini lebih besar dari pada market cap Perseroan ketika IPO di 2017 sebesar Rp 200 Milliar, nilai valuasi perusahaan pun sudah meningkat 10x lipat menjadi lebih dari Rp 2 Trilliun.
(SAN)