Kemudian, sebesar Rp200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas, segera setelah penyelesaian rencana akuisisi PIF.
“Sisanya, akan digunakan oleh sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan, namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional termasuk pembayaran gaji, biaya pemeliharaan, biaya administrasi umum, beban operasional lainnya serta biaya-biaya lainnya,” demikian dikutip dari prospektus, Senin (3/7/2023).
Akseleran dijadwalkan melantai di BEI pada 9 Agustus 2023 mendatang dengan kode AKSL. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 28 Juli 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 1 hingga 7 Agustus 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 7 dan 8 Agustus 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
(DES)