sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mau Jual Saham ARB untuk Pangkas Kerugian, Simak Cara Ini

Market news editor Desi Angriani
30/05/2023 06:40 WIB
ARB merupakan batas maksimum penurunan harga saham dalam satu hari yang ditetapkan oleh pihak BEI.
Mau Jual Saham ARB untuk Pangkas Kerugian, Simak Cara Ini (Foto: MNC Media)
Mau Jual Saham ARB untuk Pangkas Kerugian, Simak Cara Ini (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Auto Rejection Saham merupakan merupakan mekanisme perdagangan di pasar modal yang ditujukan untuk melindungi investor. Mekanisme ini terbagi atas ARA (Auto Reject Atas) dan ARB (Auto Reject Bawah)

ARB sendiri merupakan batas maksimum penurunan harga saham dalam satu hari yang ditetapkan oleh pihak BEI. Ketentuan yang masih berlaku hingga saat ini akan mengenakan auto reject pada saham yang turun sebanyak 7% untuk semua rentang harga mulai dari Rp50 sampai di atas Rp5.000.

Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana supaya bisa meredam kerugian dari ARB? 

Mengutip dari website emtrade, Senin (29/5/2023), jawabannya adalah dengan menjual saham tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa dalam kondisi ARB, saham akan sulit diperdagangkan karena tingginya tekanan jual, sedangkan daya beli sangat kecil atau bahkan nihil.

Melihat hal tersebut, bagaimana cara menjual saham ARB? Adakah strategi alternatif untuk bisa keluar dari saham yang sedang ARB? Kamu tidak perlu khawatir! Soalnya artikel ini akan menjelaskan beberapa cara alternatif yang bisa kamu coba. 

Setelah tahu caranya, kamu jadi bisa menekan kerugian akibat auto reject bawah. Hal ini wajib banget diketahui oleh trader yang aktif melakukan perdagangan.

Berikut Cara Menjual Saham ARB;

1. Haki di hari perdagangan berikutnya

Cara keluar dari saham ARB yang pertama adalah dengan melakukan haki di hari perdagangan berikutnya. Haki adalah strategi menjual dengan memasang harga offer di bawah harga pasar atau bisa juga sesuai dengan angka bid paling atas.

Khusus untuk saham ARB, disarankan haki di harga yang lebih rendah daripada harga pasar. Sebab potensi orang yang beli di harga lebih rendah akan lebih banyak. Sehingga saham tersebut bisa terjual dengan cepat tanpa perlu menunggu dalam waktu yang lama. Jika berhasil terjual, maka tingkat kerugian pun jadi tidak semakin besar.

2. Tunggu market mulai slow down

Kondisi market yang bergejolak akibat dari fluktuasi harga yang besar biasanya dapat berlangsung selama beberapa hari Akan tetapi saham yang berfundamental bagus sebenarnya masih ada potensi untuk mengalami rebound. Ini bisa dimanfaatkan untuk buyback atau average down yang tujuannya untuk menutupi loss dari ARB yang sebelumnya terjadi. 

3. Strategi Buyback dan Average Down Saham ARB

Setelah mengetahui cara menjual saham ARB, perhatikan pula strategi buyback dan average down saham ARB. Kedua hal ini dapat dilakukan kalau kamu yakin saham yang sebelumnya sempat ARB masih punya fundamental yang kuat.

  • Tunggu harganya turun sampai garis support. Dalam analisis teknikal, support dipandang sebagai titik terendah harga suatu saham. Sehingga kalau saham mulai menyentuh support, hal ini dinilai sebagai posisi yang ideal untuk melakukan pembelian. Support sendiri merupakan level psikologis harga yang mampu menahan penurunan lebih lanjut. Letaknya ada di bawah harga saat ini.
  • Pembelian dapat dilakukan ketika saham mulai terakumulasi dan berpotensi breakout. Cara identifikasi fase akumulasi dilakukan dengan melihat tren sebelumnya yang menunjukkan downtrend, lalu diikuti sideways panjang di stage 1 siklus harga saham.  Sementara itu breakout menunjukkan harga saham yang bergerak naik melewati resisten. Breakout menjadi sinyal positif karena kalau ini terjadi, maka saham akan melanjutkan kenaikan dan masuk ke stage 2 yang merupakan fase bullish continuation.
  • Pembelian dapat dilakukan ketika valuasi terdiskon dengan kinerja keuangan yang solid. Untuk mengetahui apakah saham tersebut sedang diskon atau tidak, gunakan metode valuasi yang sesuai dengan kondisi keuangan dan sektornya.
  • Saham boleh memenuhi salah satu dari syarat di atas untuk dibeli. Namun jika saham terkonfirmasi secara fundamental dan teknikal, rebound yang terjadi akan lebih terasa.

(DES/ Alya Mardiatul)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement