IDXChannel – Harga saham emiten asuransi Grup Salim PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) melonjak tinggi pada perdagangan Jumat (22/7/2022). Investor memborong saham AHAP pekan ini seiring perusahaan mendapatkan tanggal efektif rights issue.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.51 WIB, harga saham AHAP melejit 27,16% ke Rp103/saham dengan nilai transaksi Rp5,73 miliar dan volume perdagangan 58,18 juta saham.
Selama pekan ini, saham AHAP menghijau sebanyak 4 kali dan membuat harganya melambung 75,86%.
Sementara, dalam sebulan saham AHAP melejit 78,95% dan sejak awal tahun (ytd), saham ini naik 37,84%.
Informasi saja, saat ini PT Asuransi Central Asia (ACA) menjadi pengendali AHAP dengan kepemilikan 62,15% per 30 Juni 2022.
Sementara, ACA sendiri dikendalikan oleh keluarga Salim, dengan Anthoni Salim menggenggam 33,33% saham perusahaan per 31 Desember 2021.
Anthoni Salim, yang juga bos besar Grup Indofood, juga menjabat sebagai Komisaris Utama ACA.
Sebelumnya, dalam informasi yang diterbitkan pada Kamis (21/7), AHAP mengumumkan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.960.000.000 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham.
Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima AHAP dalam rights issue (PMHMETD IV) ini sebanyak-banyaknya Rp98 miliar.
Adapun, jumlah saham baru yang ditawarkan dalam aksi korporasi ini sebesar 40,00% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah PMHMETD IV.
Karenanya, para pemegang saham lama yang tidak ikut berpartisipasi dalam rights issue ini akan mengalami dilusi (penurunan kepemilikan saham) sebesar 40,00%.
Setiap pemegang 3 saham ama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada tanggal 29 Juli 2022 pukul 16.00 WIB berhak atas 2 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru.
Dalam rights issue ini, ACA akan mengambil seluruh HMETD yang menjadi haknya dengan jumlah saham HMETD sebesar 1.218.094.955saham atau mewakili 62,15% dengan nilai nominal sebesar Rp60,90 miliar.
Hal tersebut dilakukan dengan mengkonversi seluruh Pinjaman Subordinasi sebesar Rp25 miliar yang telah tercatat dalam Laporan Keuangan per 31 Desember 2021 menjadi setoran modal untuk pengambilan HMETD yang menjadi hak ACA.
Sementara, sisanya sebesar Rp35,90 miliar akan dibayarkan ACA secara tunai pada saat pelaksanaan PMHMETD ini.
“Tujuan pelaksanaan rights issue adalah untuk memperkuat permodalan dalam rangka menjaga rasio Kesehatan keuangan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh regulasi yang berlaku,” jelas manajemen AHAP.
Dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD IV setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD IV, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dengan menambah portofolio investasi guna meningkatkan kapabilitas risiko beban sendiri (owned retention).
Hal tersebut, kata manajemen, diharapkan dapat meningkatkan daya tampung atas setiap risiko yang diserap, dan selanjutnya memperbesar premi bersih yang diterima.
“Penambahan portofolio investasi akan meningkatkan Rasio Solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) serta Rasio Kecukupan Investasi (RKI) dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Dana-dana tersebut akan ditempatkan dalam instrumen-instrumen investasi seperti deposito, obligasi, saham dan lain-lain,” beber pihak AHAP.
AHAP sendiri telah mendapatkan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa lalu (19/7). Sementara, cum-HMETD di pasar reguler dan negosiasi 27 Juli mendatang. Periode perdagangan HMETD akan berlangsung pada 2-8 Agustus 2022. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.