Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp70,49 miliar per Juli 2023 atau naik 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan beban perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan neto untuk periode yang sama.
“Di mana, adanya revenue stream baru penjualan atas bahan baku ke pihak eksternal sehingga biaya pembelian bahan baku meningkat,” lanjut prospektus.
Dari sisi aset, per Juli 2023 total nilai aset perseroan tercatat sebesar Rp77,71 miliar atau naik 12% dibandingkan dengan total aset pada 31 Desember 2022 yang sebesar Rp69,68 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar untuk tahun yang berakhir pada 31 Juli 2023.
Dalam aksi korporasi ini, harga awal atau bookbuilding yang ditetapkan perseroan berkisar Rp268-Rp278 per saham. Dengan harga tersebut, perseroan berpeluang meraup dana segar sebesar Rp62,55 miliar. Adapun, periode bookbuilding akan berlangsung dari 19 Januari hingga 24 Januari 2024.
Masa penawaran umum atau offering akan digelar pada 2 Januari sampai dengan 12 Februari 2024. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.