Ia pun meyakini bahwa segmen bisnis yang dijalankan perseroan, yakni sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city memiliki potensi yang besar di Indonesia.
Dari sisi neraca keuangan, rasio utang perseroan juga sangat terjaga dengan tingkat debt to equity ratio (DER) di level 0,37 kali. Total kewajiban TRON di Desember 2022 tercatat sebesar Rp23,25 miliar, dari sebelumnya Desember 2021 sebesar Rp23,61 miliar, sementara ekuitas perusahaan tercatat Rp62,49 miliar, naik 119% dari sebelumnya Rp28,58 miliar.
Sementara, total aset perseroan mencapai Rp85,74 miliar dari Desember tahun 2021 yang sebesar Rp52,19 miliar atau meningkat 64%. Adapun, rasio keuangan DER mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan yang masih terkendali.
Lebih lanjut, salah satu proyek strategis yang akan digarap perseroan dalam waktu dekat adalah kerja sama dengan kota-kota besar di Indonesia untuk mengimplementasikan Smart Parking atau parkir digital di jalan raya dan Intelligent Traffic Control System (ITCS), yang dilengkapi dengan Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5 yang dipasang di beberapa persimpangan.
“Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan, sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," kata dia.