IDXChannel – Saham emiten milik Grup Bakrie condong melemah perdagangan Jumat (1/3/2024) melanjutkan penurunan hari sebelumnya setelah sempat berpesta di tengah sentimen positif.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.42 WIB, saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) anjlok 12,59 persen ke level Rp590 per saham. Dengan ini, saham ALII turun 4 hari beruntun.
Sebelum mengalami tekanan jual, saham ALII sempat reli kenaikan 5 hari tanpa henti, pada 16-22 Februari. Sejak melantai (listing) pada 7 Februari 2024, saham ALII masih melonjak 117 persen.
Saham emiten kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) juga turun tajam, yaitu sebesar 11,30 persen ke Rp157 per saham.
Setali tiga uang dengan ALII, saham VKTR sudah turun 4 hari berturut-turut, setelah sempat berpesta 6 hari tanpa jeda selama pekan lalu hingga awal pekan ini.
Saham VKTR melesat 34,19 persen dalam sebulan terakhir.
Kedua saham tersebut menduduki peringkat pertama dan kedua top losers (saham pecundang) di Jumat pagi.
Kabar teranyar, VKTR resmi memulai pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersil berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia.
Pembangunan fasilitas ini dilakukan perseroan melalui anak perusahaannya yang merupakan joint venture dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS), di Magelang, Jawa Tengah pada 27 Februari 2024.
Pembangunan fasilitas ini juga merupakan wujud kesungguhan VKTR untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan Peraturan Presiden No. 55/2019 juncto Peraturan Presiden No. 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Acara groundbreaking dilakukan di fasilitas VKTS, dengan dukungan dari pemerintah nasional dan lokal seperti, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya; Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufik Bawazier (Mewakili Menteri Perindustrian Republik Indonesia); Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana; PJ Bupati Magelang Sepyo Achanto; dan jajaran otorita daerah lainnya.
Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya N Bakrie mengatakan, fasilitas VKTS merupakan salah satu realisasi kesungguhan dari Bakrie Group dalam perjalanan panjang menuju rencana dekarbonisasi total tahun 2042, yang bertepatan dengan 100 tahun Bakrie Group.
“Kami optimistis dengan masa depan industri keberlanjutan dan elektrifikasi Indonesia yang terus berkembang, dan terus konsisten dalam merealisasikan baik target internal grup usaha, maupun mendukung target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions tahun 2060,” kata Anindya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/2).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama VKTR Gilarsi W Setijono menyampaikan, pembangunan fasilitas VKTS dilakukan dengan bermitra dengan dua ekspertis di bidang konstruksi, Bakrie Construction dan Automotive Engineering Corp (Sinomach Group), yang telah memiliki sejumlah portfolio unggulan untuk fasilitas merk EV global dunia dengan standar internasional.
“Insyaallah, fasilitas VKTS ini juga akan menjadi Sentral-Hub untuk proses transfer teknologi dan litbang terkait kendaraan listrik dengan melibatkan institusi akademi lokal. Ke depannya, kami berharap fasilitas ini menjadi awalan yang baik untuk industri EV yang independen di Indonesia,” ujar Gilarsi.
Gilarsi melanjutkan, dengan dibangunnya fasilitas VKTS, perseroan berharap akan memberikan kontribusi untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, yakni menciptakan setidaknya 100 lapangan pekerjaan hijau atau green jobs creation pada akhir 2024.
Kemudian, mendukung pemerintah dalam realisasi Target Minimum Capaian TKDN. Dengan penerapan basis CKD, fasilitas VKTS akan memenuhi TKDN minimal 40% yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Serta menjadi sentral-hub untuk proses transfer teknologi EV di Indonesia dan menjadi fasilitas lokal resmi untuk perakitan merk EV terbesar di dunia Build Your Dream (BYD).
Tak hanya itu, perseroan juga menggandeng institusi akademi lokal. Dalam proses transfer teknologi dan litbang VKTS juga memastikan bahwa institusi akademi lokal seperti PENS, UNS, ITB terlibat.
“VKTS berkomitmen untuk akan terus merangkul institusi lokal dalam proses transfer pengetahuan, litbang, sehingga menghasilkan teknologi terbaik untuk mendampingi Pemerintah Indonesia mempersiapkan Indonesia memasuki fase 100% elektrifikasi,” tutur Gilarsi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier turut mengucapkan selamat kepada perseroan atas dilakukannya groundbreaking fasilitas kendaraan listrik ini.
Pembangunan fasilitas produksi kendaraan yang dilakukan secara CKD ini diharapkan dapat sesuai dengan Peta Jalan Industri KBL Berbasis Baterai Nasional dan Target Minimum Capaian TKDN untuk bus & truk berbasis CKD.
Lebih lanjut, dalam membangun fasilitas VKTS, VKTR dan Karoseri Tri Sakti menginvestasikan dana kurang lebih Rp300 miliar. Jumlah yang diinvestasikan VKTR untuk fasilitas ini sebesar Rp200 miliar, untuk pembangunan dan pengembangan teknologi.
Sementara Karoseri Tri Sakti memberikan investasi berupa tanah dan bangunan yang sudah ada dengan valuasi kurang lebih Rp100 miliar. Adapun, fasilitas VKTS ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 unit gabungan bus dan truk setiap tahun, saat fasilitas sudah mencapai tahap ajek.
Sebelumnya, VKTR dan PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) menandatangani perjanjian kemitraan strategis. Dalam perjanjian tersebut, akan dibentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV).
IMGSL adalah anak usaha dari emiten otomotif Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), di mana IMAS memiliki 99,99 persen IMGSL.
Perjanjian kerja sama tersebut diteken pada 20 Februari 2024. Perjanjian ini juga sama-sama diumumkan VKTR maupun IMAS pada Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (21/2/2024).
"Perseroan telah menandatangani perjanjian yang mana perjanjian ini merupakan langkah awal kemitraan strategis dengan IMGSL, yang merupakan bagian dari Grup Indomobil, di bidang perdagangan besar kendaraan bermtor roda empat melalui perusahaan patungan ke depannya," kata Head of Corporate Secretary VKTR, Indah Permatari Saugi.
Dua saham Bakrie lainnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan anak usahanya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga loyo, masing-masing minus 1,15 persen dan 1,39 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.