Phintraco memproyeksikan Indonesia akan mengalami surplus USD1,92 miliar untuk periode Desember 2023. Ekspektasi ini lebih rendah dari angka sebelumnya USD2,41 miliar.
“Penurunan surplus nPI sejalan dengan perkiraan penurunan nilai ekspor sebesar -8,1% yoy di Desember 2023, dari sebelumnya -8,56% pada November 2023,” lanjutnya.
Dari luar negeri, pasar menantikan sejumlah rilis inflasi dari negara-negara maju, seperti Jerman yang diperkirakan akan mencatatkan inlfasi 3,7% yoy.
Selanjutnya Amerika Serikat akan mengumumkan data penjualan ritel mereka sebagai acuan melihat ketahanan konsumsi masyarakat. Optimisme para pelaku pasar modal Wall Street masih sama, yakni meyakini Federal Reserve akan memangkas suku bunga Fed Rate pada Maret 2024.
(DKH)