MBMA diketahui mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD6,93 juta pada 2023. Realisasi itu anjlok 68,02 persen dibanding periode 2022 yang sebesar USD21,66 juta.
Sementara laba tahun berjalan merosot dari sebelumnya USD37,85 juta di 2022 menjadi USD33,30 juta pada 2023.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (28/3), pendapatan usaha MBMA justru melejit 191,47 persen menjadi USD1,33 miliar pada tahun lalu dibanding sebelumnya yang sebesar USD455,74 juta.
Emiten tambang nikel milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir itu berencana melakukan penambahan modal dengan skema rights issue dengan nilai Rp1,07 triliun.