Pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja yang sejalan dengan tren pertumbuhan industri menara. Di mana, pendapatan industri menara diproyeksikan tumbuh 1,8 persen di 2025.
“Untuk rencana ke depannya, kami targetkan sekitar 2.500 tenant dan 10.000 kilometer fiber, itu yang untuk organik. Dan untuk inorganik, Rp2 triliun itu bisa berupa tower, atau fiber optic ataupun yang berhubungan dengan ekosistem menara,” ujar Hendra.
Pada 2024 lalu, MTEL mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,8 persen menjadi Rp2,11 triliun di 2024, dari sebelumnya sebesar Rp2,01 triliun di 2023.
Di samping itu, pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp9,31 triliun, tumbuh 7,2 persen dibanding realisasi pendapatan pada 2023 lalu.