sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Momentum Positif IHSG, Reli 4 Bulan Beruntun

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
01/11/2025 09:32 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Oktober dengan reli empat bulan beruntun, melanjutkan tren kenaikan sejak pertengahan tahun.
Momentum Positif IHSG, Reli 4 Bulan Beruntun. (Foto: MNC Media)
Momentum Positif IHSG, Reli 4 Bulan Beruntun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Oktober dengan reli empat bulan beruntun, melanjutkan tren kenaikan sejak pertengahan tahun.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG tercatat di level 8.163,88, terkoreksi 1,30 persen dalam sepekan.

Namun, IHSG berhasil naik 1,28 persen sepanjang bulan ini. Ini artinya, indeks acuan tersebut telah reli sejak Juli 2025.

Sepanjang tahun berjalan, IHSG telah melesat 15,31 persen, didorong oleh rebound tajam dari fase kritis pada Februari hingga April lalu, ketika pasar tertekan isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan menurunnya minat investor asing terhadap saham domestik.

Kinerja impresif ini membuat IHSG berulang kali menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH). Lonjakan tersebut awalnya ditopang oleh kenaikan saham-saham big cap milik konglomerat besar, yang belakangan diperkuat oleh pemulihan saham-saham perbankan utama setelah sempat tertekan aksi jual asing.

Rekor ATH terbaru tercatat pada perdagangan intraday Senin (27/10), ketika IHSG sempat menyentuh level 8.354,67.

Penguatan indeks belakangan terjadi meski investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih lebih dari Rp12,90 triliun selama 6 bulan terakhir.

Reli IHSG banyak ditopang oleh likuiditas domestik yang tetap tinggi, terutama dari investor ritel dan institusi lokal yang aktif masuk ke saham berkapitalisasi besar, terutama konglomerat macam Grup Barito besutan Prajogo Pangestu.

Katalis eksternal turut memperkuat sentimen positif pasar. Keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober memberi dorongan pada aset berisiko di pasar negara berkembang.

Selain itu, kabar mengenai kesepakatan dagang sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China ikut meredakan kekhawatiran pelambatan ekonomi global.

Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025, Gyeongju, Korea Selatan (Korsel) menjadi momentum strategis bagi Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  mengatakan, pertemuan kedua pemimpin ekonomi terbesar dunia tersebut sebagai titik awal arah kebijakan tarif global yang lebih jelas.

Menurutnya, dinamika politik ekonomi global saat ini akan berimbas langsung pada stabilitas perdagangan kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

Selain faktor global, penyesuaian komposisi indeks serta rotasi sektor turut memperkuat reli. Saham-saham blue chip di sektor perbankan, energi, dan konsumer mencatat penguatan yang cukup signifikan di tengah volatilitas akibat rebalancing MSCI.

Meski begitu, reli IHSG masih bertumpu pada kekuatan likuiditas domestik.  Jika sentimen global kembali memburuk atau realisasi kerja sama dagang belum konkret, potensi koreksi tetap terbuka.

Namun untuk saat ini, pasar saham Indonesia masih menunjukkan ketahanan dan optimisme di tengah ketidakpastian global. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement