IDXChannel - Analis Morgan Stanley meramal, kemungkinan pasar saham Amerika Serikat (AS) untuk reli di akhir 2023 cenderung kecil seiring adanya kekhawatiran soal suku bunga.
"Peluang reli pada kuartal keempat telah menurun drastis," kata Michael Wilson, yang dinobatkan sebagai ahli strategi portofolio terbaik oleh survei Institutional Investor terbaru, dikutip dari BloombergNews, Senin (30/10/2023).
Wilson menambahkan, faktor kepemimpinan yang berhati-hati, turunnya revisi laba dan memudarnya keyakinan konsumen dan bisnis AS membawa story (kisah) yang berbeda dibandingkan konsensus pasar yang melihat reli hingga akhir tahun.
Pandangan bearish Wilson terhadap pasar saham telah berlangsung selama tiga bulan terakhir seiring para investor khawatir akan dampak dari suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Indeks S&P 500 memasuki koreksi teknikal pada Jumat pekan lalu di tengah meningkatnya volatilitas dan angka inflasi yang lebih tinggi. Indeks tersebut sudah turun 10% dari level tertinggi baru-baru ini.
Para investor saat ini mencari panduan dari musim laporan keuangan yang sedang berlangsung untuk menilai prospek laba dan bagaimana perusahaan-perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi tantangan seperti suku bunga yang lebih tinggi.
Ekspektasi laba "terlalu tinggi untuk kuartal keempat dan 2024, bahkan dalam kondisi ekonomi yang sedang berjalan dengan baik,” kata Wilson.
Kebijakan moneter dan fiskal AS kemungkinan tidak akan meredakan kekhawatiran pasar dan dapat lebih ketat. Sementara breadth --mengacu pada jumlah saham yang meningkat-- pasar melemah, menjelaskan bagaimana laba sebagian besar perusahaan masih dalam risiko.
Ahli strategi tersebut mengatakan, pasar saham memperhatikan bahwa dampak pengetatan dari bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) baru saja mulai terasa di seluruh perekonomian. Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, sedangkan sektor pertahanan mulai unggul dengan sektor energi.
"Latar belakang kinerja ini mencerminkan pasar yang secara bertahap lebih mementingkan pertumbuhan dibandingkan dengan tingkat suku bunga dan valuasi yang lebih tinggi," katanya. (ADF)