Peningkatan produksi Indonesia yang didorong oleh investasi China turut berkontribusi pada sisi pasokan. Pada saat yang sama, Australia, produsen nikel terbesar, menghadapi tantangan yang menyebabkan penutupan tambang dan prospek harga yang suram.
“Namun, meskipun harga baru-baru ini meningkat karena sanksi Barat terhadap Rusia dan berkurangnya persediaan, pasar global mungkin masih mengalami surplus pasokan,” tulis Damian, dikutip IDXChannel, Rabu (13/3).
Ke depan, katanya, tren kenaikan harga yang tepat memerlukan pemulihan ekonomi China yang signifikan dan peningkatan permintaan dari industri otomotif. “Kenaikan baru-baru ini lebih merupakan koreksi dibandingkan perubahan tren,” pungkas Damian. (ADF)