sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

OJK: Revisi Taksonomi Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
18/10/2023 11:24 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sedang melakukan revisi Taksonomi Hijau demi mendukung pembangunan berkelanjutan. 
OJK: Revisi Taksonomi Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: MNC Media)
OJK: Revisi Taksonomi Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sedang melakukan revisi Taksonomi Hijau demi mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Taksonomi Hijau merupakan klasifikasi terhadap aktivitas ekonomi untuk mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan revisi sedang dalam proses pendalaman hingga diskusi dengan para pemangku kepentingan.

"Saat ini taksonomi hijau yang pertama sedang direvisi, nanti outcomenya jadi taksonomi pembangunan berkelanjutan. Sektor energi akan menjadi taksonomi pertama yang kami fokuskan," kata Mahendra dalam konferensi pers ASEAN Capital Market Forum di Bali, Selasa (17/10/2023).

Sektor lain yang berkaitan dengan komitmen Indonesia di industri, pertanian, forestry, dan land use bakal dilakukan secara bertahap menyesuaikan progres bidang di bawah lembaga kementerian terkait.

Mahendra memaparkan taksonomi berkelanjutan ini juga sejalan dengan pendekatan yg dilakukan oleh ASEAN, tidak hanya menyentuh aspek hijau, melainkan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.

"Artinya baik aspek yang terkait dengan perubahan iklim, lingkungan hidup, juga berkaitan dengan kemajuan pembangunan ekonomi dan capaian yang berkaitan dengan tujuan sosial," paparnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menambahkan pihak ua akan mendalami aspek transisi dalam taksonomi ASEAN, sekaligus peran yang bisa dilakukan dalam membantu merumuskan rencana tersebut.

"Kami sangat bersyukur memiliki perwakilan industri dari bank dan manajer investasi yang berbagi wawasan mereka tentang bagaimana taksonomi ASEAN dapat membantu dalam mengalokasikan portofolio ke aktivitas transisi," tutup Inarno.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement