Ahmad Islamy
IDXChannel – OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak sukarela tambahan sebesar 2,2 juta barel per hari (BOPD) selama dua bulan. Padahal, kelompok produsen minyak itu sebelumnya sempat berencana untuk membatalkan pemotongan produksi secara bertahap mulai Oktober.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, OPEC+ telah menetapkan kuota produksi minyak bagi para anggotanya. Untuk tahun berjalan, total tingkat produksi maksimum adalah sekitar 39,425 juta BOPD. Jumlah itu tidak termasuk minyak yang diproduksi Iran, Venezuela, dan Libya—yang tidak ikut ambil bagian dalam kuota tersebut.
Sejumlah negara OPEC+, termasuk Rusia dan Arab Saudi, telah memangkas produksinya secara sukarela sebagai tambahan terhadap kuota yang ditetapkan untuk semua peserta. Setelah pertemuan grup itu pada 2 Juni lalu, mereka memperpanjang pemangkasan sebesar 1,66 juta BOPD hingga akhir 2025.
Para anggota mulanya memutuskan untuk mengurangi pembatasan secara bertahap sebesar 2,2 juta barel mulai Oktober. Namun, pada awal September, karena penurunan harga Brent menjadi USD70 BOPD per barel, OPEC+ mengumumkan perpanjangan pembatasan saat ini untuk dua bulan lagi, sehingga keluarnya pengurangan sukarela tambahan kini diperkirakan baru bisa dilakukan mulai Desember.
Menurut rencana baru, pada bulan terakhir 2024, OPEC+ harus meningkatkan produksi sebesar 180.000 BOPD. Selanjutnya, pada Januari 2025, jumlahnya akan ditingkatkan lagi sebesar 216.000 BOPD.
