IDXChannel - OPEC+ baru mampu memenuhi sekitar tiga perempat target tambahan produksi minyak, yang ditetapkan sejak kelompok itu sepakat menaikkan produksi pada April lalu.
Melansir Global Banking & Finance, pencapaian tersebut bahkan diperkirakan turun mendekati separuhnya pada akhir tahun ini seiring produsen menghadapi keterbatasan kapasitas, menurut sumber, analis, dan data yang dihimpun.
OPEC+, yang menyumbang 50 persen produksi minyak dunia dan terdiri atas Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta sekutu seperti Rusia, memompa hampir 500 ribu barel per hari (bph) di bawah targetnya.
Kekurangan tersebut, setara dengan 0,5 persen permintaan global. Hal tersebut membantah ekspektasi pasar yang berharap ada kelebihan pasokan dan mampu menopang harga minyak.
Delapan anggota OPEC+ yang sebelumnya memangkas produksi sukarela pada April 2023 untuk menopang pasar, mulai meningkatkan produksinya sejak April 2025. Total pengurangan OPEC+ baik sukarela maupun menyeluruh sempat mencapai 5,85 juta bph dalam tiga tahap kebijakan.
Kedelapan negara itu berencana sepenuhnya mengakhiri putaran pemangkasan terbaru sebesar 2,2 juta bph pada akhir September, dan mulai menghapus tahapan pemangkasan kedua sebesar 1,65 juta bph pada Oktober. OPEC+ juga memberi Uni Emirat Arab izin untuk menaikkan produksi 0,3 juta bph antara April hingga September.