"Perbaikan profil risiko ini memperkuat kepercayaan investor terhadap keberlangsungan usaha Perseroan yang dilandasi oleh umur tambang yang panjang, diversifikasi bisnis, dan kinerja keuangan yang sehat," tutur Kartika.
Selain tenor lima tahun, permintaan untuk instrumen jangka panjang juga cukup tinggi. Karena itu, Perseroan menambah penerbitan obligasi dan sukuk dengan tenor tujuh tahun yang menawarkan kupon 9 persen.
Penerbitan tahap kedua ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I dengan total target penghimpunan dana sebesar Rp3 triliun. Adapun pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 27 Oktober 2025.
Sebelumnya, Petrindo telah memperoleh peringkat idA (Single A) untuk Obligasi dan idA(sy) (Single A Syariah) untuk Sukuk Wakalah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan prospek stabil, berdasarkan laporan keuangan audit per 31 Desember 2024.
(DESI ANGRIANI)