sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Nantikan Data Inflasi, IHSG Rawan Tertekan ke 7.600 

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
29/09/2024 11:09 WIB
IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin depan (30/9/2024), setelah akhir pekan lalu turun 0,6 persen ke 7.696.
Pasar Nantikan Data Inflasi, IHSG Rawan Tertekan ke 7.600 (Foto: MNC Media)
Pasar Nantikan Data Inflasi, IHSG Rawan Tertekan ke 7.600 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin depan (30/9/2024), setelah akhir pekan lalu turun 0,6 persen ke 7.696. 

Pelaku pasar menantikan data inflasi (IHK) yang akan dirilis pada awal Oktober. Secara teknikal indeks komposit telah mengalami breaklow dari indikator Moving Average MA20, dan terdapat pelebaran negative slope pada indikator MACD.

“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan uji support di rentang 7.600-7.640 pada Senin (30/9/2024),” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Sabtu (28/9/2024).

Level support yang perlu diwaspadai berada di 7.600, dengan area resistance di 7.750. Pelaku pasar masih mencermati sejumlah rilis data makro luar negeri, khususnya Amerika Serikat dan Eropa.

Phintraco menyebut data manufaktur Euro Area diperkirakan masih dalam zona kontraksi dengan proyeksi sebesar 44.8 pada September 2024. 

Sama halnya dengan Eropa, data manufaktur di AS juga diperkirakan masih dalam zona kontraksi dengan sedikit perbaikan yang diperkirakan sebesar 48.3 pada September 2024. 

“Selain rilis data manufaktur, pasar menanti pidato petinggi the Fed, Jerome Powell, pada Selasa (1/10/2024),” tulis Phintraco Sekuritas.

Dari dalam negeri, kondisi manufaktur Indonesia juga diperkirakan dalam zona kontraksi dengan sedikit peningkatan menjadi 49.5 pada September 2024.

Selain rilis data S&P Global Manufacturing, di hari yang sama pada Selasa (1/10/2024) terdapat rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan akan meningkat menjadi 2,3 persen YoY 

Phintraco memproyeksikan inflasi inti meningkat menjadi 2,6 persen YoY pada September 2024 dari yang sebelumnya sebesar 2,02 persen YoY. Peningkatan inflasi secara bulanan diharapkan mengakhiri era deflasi Indonesia selama empat bulan berturut-turut. 

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement