sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasar Tunggu Acuan Suku Bunga Fed, Rupiah Dibuka Koreksi di Rp14.313 per USD 

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
14/03/2022 09:42 WIB
Rupiah di pasar spot hari ini dibuka koreksi atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin pagi (14/3/2022).
Pasar Tunggu Acuan Suku Bunga Fed, Rupiah Dibuka Koreksi di Rp14.313 per USD  (Dok.MNC)
Pasar Tunggu Acuan Suku Bunga Fed, Rupiah Dibuka Koreksi di Rp14.313 per USD  (Dok.MNC)

IDXChannel - Nilai mata uang rupiah di pasar spot hari ini dibuka koreksi atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Senin pagi (14/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09:09 WIB, mata uang Garuda turun -12 poin atau -0,08% di Rp14.313 per 1 dolar Amerika Serikat

Pasar uang di kawasan Asia Pasifik terpantau kompak merosot atas dolar AS, seperti Dolar Hong Kong koreksi -0,01% di 7,8295, Won Korea Selatan tertekan -0,21% di 1.239,66, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,21% di 4,2010.

Peso Filipina tertekan -0,16% di 52,395, Dolar Taiwan turun -0,27% di 28,479, Baht Thailand longsor -0,38% di 33,425, Dolar Singapura anjlok -0,06% di 1,3647, dan Yuan China terpuruk -0,15% di 6,3496. Adapun Yen Jepang tertekan -0,39% di 117,74, sementara Dolar Australia terbenam -0,25% di 0,7272.

Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya dibuka menguat 0,06% di 99,18, menanti kenaikan suku bunga dalam pertemuan komite federal Bank Sentral Amerika Serikat (AS) / Federal Reserve.

Kinerja moncer dolar membuat yen Jepang merosot ke level terendah barunya sejak lima tahun terakhir. Aset safe-haven lain seperti Swiss franc, juga mengalami hal serupa. 

Seperti diketahui, Eropa tengah mengharapkan ada kemajuan atas pembicaraan damai Rusia-Ukraina. Sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri AS mengatakan Rusia menunjukkan tanda-tanda mungkin bersedia untuk melakukan negosiasi substantif atas Ukraina.

Penetapan suku bunga Bank sentral AS dalam pertemuan Federal (FOMC) pekan ini, diperkirakan akan menjadi perhatian investor. Pasar juga masih terus mengamati proyeksi frekuensi dan ukuran kenaikan acuan suku bunga tersebut.

"Sebagian besar akan bergantung pada pernyataan dalam konferensi pers FOMC," tulis analis CBA dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (14/3/2022).

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement