IDXChannel- Sebagian besar mata uang di kawasan Asia mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Selasa (4/1/2022). Menilik pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:19 WIB, rupiah terpantau turun 35 poin atau -0,25% di harga Rp14.300 per 1 dolar AS.
Yuan China merosot -0,33% di 6,3728, Yen Jepang turun -0,10% di 115,43, dan Baht Thailand terpuruk -0,20% di 33.305. Sedangkan Dolar Hong Kong naik 0,01% di 7,7966 dan Dolar Australia unggul 0,08% di 0,7196.
Adapun Won Korea Selatan tertekan -0,19% di 1.195,25, Ringgit Malaysia turun -0,28% di 4,1825, dan Dolar Singapura stagnan di 1,3534. Peso Filipina terpuruk -0,40% di 51,24, dan Dolar Taiwan naik 0,13% di 27,600.
Indeks Dolar AS yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya merosot -0,04% menjadi 96,17.
Namun, penurunan tersebut tergolong koreksi wajar mengingat greenback masih berada di area tertingginya, terutama terhadap Yen Jepang untuk pertama kali sejak 25 November lalu.
Sampai saat ini investor terus bertaruh bahwa bank sentral AS / The Fed akan menaikkan suku bunga pada 2022, dengan perkiraan kenaikan pertama pada Mei dan dua lagi pada akhir 2022.
"Pasar memperkirakan skenario kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif, atau minimal risikonya, pada 2022, dan itu pasti tetap menjadi dukungan utama untuk dolar," kata Analis FX Barclays Shinichiro Kadota kepada Reuters, Selasa (4/1/2022).
Jumlah kasus COVID-19 global juga terus melonjak, berkat varian omicron. Perjalanan global dan layanan publik terus mengalami penundaan, dengan lonjakan yang juga kemungkinan akan menunda pembukaan kembali beberapa sekolah di AS setelah liburan.
(IND)