Penguatan indeks dolar tersebut menjadi kelanjutan atas tren penguatan yang terjadi sejak pertengahan Juli 2023 lalu.
Sebaliknya, menguatnya dolar AS tentu menekan nilai tukar rupiah, sehingga secara kurs terjadi pelemahan sebesar 2,23 persen dalam periode yang sama.
Kondisi tersebut, disebut Alrich, telah diikuti kecenderungan net sell investor asing dari pasar modal Indonesia, dengan akumulasi net sell investor asing yang mencapai Rp4 triliun dalam satu bulan terakhir.
"Sehingga, langkah wait and see juga terjadi di investor domestik, meski secara data ekonomi nasional relatif cukup solid," tutur Alrich.
Dengan berbagai sentimen yang ada, pelaku pasar diimbau Alrich untuk tidak terlalu agresif dulu, sembari mencermati sejumlah saham rekomendasi.