sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pasca Tersungkur, Begini Proyeksi Nasib IHSG Hari Ini

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
05/10/2023 05:05 WIB
menguatnya dolar AS tentu menekan nilai tukar rupiah, sehingga secara kurs terjadi pelemahan sebesar 2,23 persen dalam periode yang sama.
Pasca Tersungkur, Begini Proyeksi Nasib IHSG Hari Ini (foto: MNC Media)
Pasca Tersungkur, Begini Proyeksi Nasib IHSG Hari Ini (foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru saja tersungkur cukup dalam, dengan pelemahan hingga 54,31 poin (0,78 persen) menuju 6.886,58, pada perdagangan kemarin, Rabu (4/10/2023).

Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, kondisi tersebut memicu terjadinya pelebaran negative slope pada MACD dan Stochastic RSI tertahan pada oversold area. 

Karenanya, Alrich memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini, Kamis (5/10/2023), bakal cenderung bergerak pada kisaran support 6.790 dan resistance 6.810.

"Risiko tidak terduga yang sedang membayangi pasar keuangan global dan pernyataan hawkish Ketua The Fed dalam FOMC terakhir, menjadi salah satu faktor yang dapat memicu sikap wait and see di kalangan pelaku pasar saat ini," ujar Alrich, Rabu (4/10/2023).

Sembari wait and see, Alrich menjelaskan, kalangan investor pun cenderung mengalihkan aset ke instrumen safe haven. Hal ini memicu penguatan indeks dolar AS sebesar 2,73 persen dalam sebulan terakhir.

Penguatan indeks dolar tersebut menjadi kelanjutan atas tren penguatan yang terjadi sejak pertengahan Juli 2023 lalu.

Sebaliknya, menguatnya dolar AS tentu menekan nilai tukar rupiah, sehingga secara kurs terjadi pelemahan sebesar 2,23 persen dalam periode yang sama.

Kondisi tersebut, disebut Alrich, telah diikuti kecenderungan net sell investor asing dari pasar modal Indonesia, dengan akumulasi net sell investor asing yang mencapai Rp4 triliun dalam satu bulan terakhir.

"Sehingga, langkah wait and see juga terjadi di investor domestik, meski secara data ekonomi nasional relatif cukup solid," tutur Alrich.

Dengan berbagai sentimen yang ada, pelaku pasar diimbau Alrich untuk tidak terlalu agresif dulu, sembari mencermati sejumlah saham rekomendasi.

Deretan saham rekomendasi tersebut, diantaranya, meliputi saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement