IDXChannel – Saham emiten-emiten rokok dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), hingga PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) kembali diborong investor belakangan ini.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (31/1) pukul 10.50 WIB, saham GGRM terkerek hingga 5,88 persen ke level Rp23.400/saham.
Sedangkan, nilai transaksi saham mencapai Rp63 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan sebesar 2 juta saham.
Dalam sepekan terakhir,saham GGRM sudah melesat hingga 23,27 persen. Sementara, dalam sebulan terakhir sahamnya sudah naik hingga 28,57 persen.
Menyusul GGRM, saham WIIM juga naik hingga 4,27 persen pada sesi I, Selasa (31/1). Adapun, harga saham WIIM saat ini naik 35 poin menjadi Rp855/saham.
BEI mencatat, dalam seminggu belakangan saham WIIM sudah naik hingga 17,12 persen. Sedangkan, dalam sebulan terakhir saham emiten ini sudah melambung hingga 31,54 persen.
Senada dengan dua emiten di atas, saham raksasa rokok HMSP juga ikut terapresiasi pada perdagangan Selasa (31/1) pagi.
Menurut data BEI, harga saham HMSP menguat 1,59 persen ke level Rp960/saham. Sementara, dalam sepekan dan sebulan terakhir, saham HMSP juga bertumbuh masing-masing sebesar 12,87 persen dan 16,36 persen.
Melesatnya saham-saham rokok belakangan tentunya memberi cuan bagi para investor, terutama dengan modal cekak, yang menanamkan sahamnya di emiten ini.
Sebagai contoh, bila investor membeli 10 lot saham di GGRM dengan harga Rp17.100/saham pada perdagangan Kamis (19/1), maka dengan saham yang diperdagangkan hari ini, yakni Rp23.450/saham, investor meraup cuan hingga Rp6,35 juta.
Sementara, bila membeli saham HMSP sebanyak 100 lot di harga Rp820/saham senilai Rp8,2 juta (di luar fee) pada perdagangan Kamis (19/1), investor sudah cuan sebesar Rp1,45 juta dari harga sahamnya saat ini, yang berada di Rp965/saham.
Adapun, investor telah meraup untung sebesar Rp1,5 juta pada perdagangan hari ini bila membeli saham WIIM sebesar 100 lot di harga Rp700/saham di Kamis (19/1).
Kendati angkanya tidak besar, raupan cuan tersebut tetap menguntungkan lantaran saham-saham emiten rokok sejatinya sedang mengalami tren penurunan dalam jangka menengah hingga panjang.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.