IDXChannel - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus berlanjut. Saham-saham mengalami penurunan yang cukup dalam bahkan hampir seperti saat masa pandemi Covid-19.
President Director CSA Institute Aria Santoso mengatakan, fenomena ini terjadi karena ada beberapa faktor. Pertama, karena adanya ketegangan geopolitik global dan juga karena adanya kenaikan suku bunga yang tinggi.
"Faktor-faktor ini membuat banyak investor asing yang menarik modal untuk menjaga likuiditas di negara asalnya," ujar dia dalam program Market Buzz IDX Channel pada Selasa (4/6/2024).
Dengan demikian, kata Aria, terjadi tekanan yang signifikan pada saham di bursa. Namun, Aria menegaskan ini merupakan satu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mendapatkan harga saham lebih murah.
"Ya memang di pasar modal ini selalu ada kenaikan dan penurunan. Tapi kali ini kita melihat bahwa ada penurunan yang cukup dalam, maka sebenarnya peluang untuk bisa mendapatkan harga saham yang lebih murah," kata Aria.
"Secara technical ada beberapa tahapan yang bisa dijadikan area support untuk bisa entry secara bertahap," tambahnya.
Lebih lanjut diungkap Aria, investor bisa memanfaatkan saham perbankan untuk mengambil keuntungan ataupun mengalihkan sebagian dari saham yang ada di portofolio. Menurutnya, saham perbankan merupakan pilihan yang baik.
"Kita melihat seperti saham perbankan yang menjadi bobot utama yang cukup besar sumbangsihnya terhadap IHSG di Indonesia yang fundamentalnya cukup baik. Kita melihat itu ada balancing portofolio juga," tutur Aria.
"Jadi kelihatan dengan capital gain yang sudah cukup memadai mereka akan mengambil keuntungan ataupun mengalihkan sebagian dari saham yang ada di portofolionya, sehingga ketika mereka menjual itu menjadi tekanan, jadi salah satunya adalah bank yang cukup besar bobotnya terhadap IHSG itu bisa dijadikan pilihan," pungkasnya.
(YNA)